Kamis, 07 Mei 2015

RESUME KULUM



RESUME KULIAH UMUM
SHARIA ECONOMIC FORUM
“BEING GLOBAL LEADER IN ISLAMIC FINANCE”
PEMBICARA : RONALD RULINDO, Ph.D

Hari senin kemarin (4 Mei 2015), saya mengikuti kuliah umum yang diadakan oleh SEF Universitas Gunadarma.  Acara ini bertemakan Being Global Leader in Islamic Finance.  Acara ini diadakan di kampus D Univ Gunadarma, Margonda Depok (cukup jauh karna domisili dan kuliah saya dikalimalang...hiks).  Tapi semuanya terbayar dengan penyajian kuliah umum yang menarik dan panitia yang sanga ramah dalam menyambut peserta.  Dan yang lebih menguntungkannya, tidak jarang SEF menyelenggarakan kuliah umum secara GRATIISSSS (Alhamdulillah rejeki anak shalehah).
 Kuliah Umum sendiri merupakan acara rutin yang diadakan oleh SEF Gunadarma dengan menghadirkan narasumber atau pembicara yang mempunyai kredibilitas di bidangnya, dan tidak sedikit tema yang disajikan sangat menarik dan menambah wawasan serta ilmu dibidang Syariah.  Pada kali ini, pembicaranya ialah Bpk. Ronald Rulindo, Ph.D yang merupakan Head of Islamic Finance and Risk Managemen Research at Indonesia Deposit Insurance Corporation.

Acara dimulai pukul 08.30, tapi karna perjalanan jauh dan menggunakan kereta yang waktu tibanya tidak bisa diprediksi, dan sempat telat bangun, jadi saya baru sampai jam 09.30 (iya telat satu jam -_-), jadi saya kebagian duduk di belakang jadi kurang jelas untuk melihat layoutnya, untung suara pembicara masih terdengar.  Bpk. Ronald memberikan banyak sekali ilmu dan masukan mengenai Islamic Finance, ada beberapa hal yang sempat saya catat saa kuliah umum kemarin.
·         Kenapa kita perlu membahas “Being Global Leader in Islamic Finance” ? Karena agar kita, khususnya bagi Indonesia bisa melihat perkembagan Islamic Finance di Negara lain.
·         Bank Konvensional dan Bank Syariah, keduanya mempunya tugas yang sama yaitu sebagai perantara untuk masyrakat dalam mengelola danannya, baik untuk mempercayakan dana kepada bank, ataupun meminjam dana dari Bank.  Yang membedakan keduanya adalah landasan falsafahnya, dimana pada Bank Syariah mengharamkan adanya raba, menggunakan akad dan menggunakan sistem bagi hasil.  Sedangkan bank konvensional menggunakan bunga untuk mencari keuntungan.
·         Kenapa kita perlu Global Leader Islamic ?
-      Mempromosikan ekonomi bebas riba (Promote Riba Free Economy).
-      Meningkatkan keadilan sosial ekonomi (Improve Social Economic Justice).
-      Dukungan pengentasan kemiskinan (Support Povery Alleviation).
-      Mendorong inklusi keuangan (Enchance Financial Inclusion).
-      Pembangunan ekonomi dasar (Base Economic Development).
·         Alasan dilarangnya riba :
-      Membawa ketidak adilan.
-      Merusak perekonomian.
-      Menyebabkan kemalasan.
·         Tujuan didirikannya Islamic Finance System :
-      Membuat produk-produk keuangan syariah yang sama dengan produk-produk konvensional namun berlandaskan prinsip syariah.
-      Untuk mewujudkan keadilan sosial masyarakat.
·         Social Economic Justice yang terlupakan :
-      Produk dan jasa keuangan sayariah harus memiliki nilai tambah dan perbedaan dibandingkan produk konvensional.
-      Pentingnya pengenalan bissiness model yang baru oleh lembaga keuangan syariah.
·         How to be a Global Leader Islamic ?
-      Meluruskan niat
-      Memperluas wawasan
-      Memperbanyak ilmu
-      Harus tau apa yang ingin dicapai dalam waktu 5 – 10 tahun kedepan.
·         Ekonomi syariah di Indonesia bisa dibilang lambat, dapat dilihat dari market share yang hanya kurang lebih 5%.  Kelemahannya karena Indonesia membangun syariah dari bawah ke atas.  Dana pemerintah seharusnya ditempatkan di bank syariah.  Untuk sistem dikomputer/bank/ATM belum bisa khusus untuk syariah.  Agar lebih bisa mempercepat perkembangan bank Syariah di Indonesia, bisa dilakukan dengan transformasi BTN menjadi Syariah.
·         Kendala Market Share di Indonesia dikarenakan masyarakat yang belum minat/mau menempatkan danannya pada Bank Syariah.
·         Kenapa untuk Bank di Syariah di Indonesia masih dalam bentuk retail ? karena untuk di daerah Timur Tengah sudah menjadi tuntutan bagi Banknya berbentuk Investment Banking.  Urutannya ialah Retail –--- Coorporate ---- Investment.  Bank di Indonesia sulit untuk naik tingkat ke Coorporate karen dana/sizenya yang masih kecil, dan terhambat masalah  ekonomi of scale.
Demikian hasil review dari kuliah umum yang saya ikuti dan dapat saya bagikan, kurang lebihnya harap dimaklumi dan mohon maaf, wassalammualaikum, wr.wrb.