RESUME
KULIAH UMUM
SHARIA
ECONOMIC FORUM
“BEING
GLOBAL LEADER IN ISLAMIC FINANCE”
PEMBICARA
: RONALD RULINDO, Ph.D
Hari senin
kemarin (4 Mei 2015), saya mengikuti kuliah umum yang diadakan oleh SEF
Universitas Gunadarma. Acara ini
bertemakan Being Global Leader in Islamic Finance. Acara ini diadakan di kampus D Univ
Gunadarma, Margonda Depok (cukup jauh karna domisili dan kuliah saya
dikalimalang...hiks). Tapi semuanya
terbayar dengan penyajian kuliah umum yang menarik dan panitia yang sanga ramah
dalam menyambut peserta. Dan yang lebih
menguntungkannya, tidak jarang SEF menyelenggarakan kuliah umum secara
GRATIISSSS (Alhamdulillah rejeki anak shalehah).
Kuliah Umum sendiri merupakan acara rutin yang
diadakan oleh SEF Gunadarma dengan menghadirkan narasumber atau pembicara yang
mempunyai kredibilitas di bidangnya, dan tidak sedikit tema yang disajikan
sangat menarik dan menambah wawasan serta ilmu dibidang Syariah. Pada kali ini, pembicaranya ialah Bpk. Ronald
Rulindo, Ph.D yang merupakan Head of Islamic Finance and Risk Managemen
Research at Indonesia Deposit Insurance Corporation.
Acara dimulai
pukul 08.30, tapi karna perjalanan jauh dan menggunakan kereta yang waktu
tibanya tidak bisa diprediksi, dan sempat telat bangun, jadi saya baru sampai
jam 09.30 (iya telat satu jam -_-), jadi saya kebagian duduk di belakang jadi
kurang jelas untuk melihat layoutnya, untung suara pembicara masih
terdengar. Bpk. Ronald memberikan banyak
sekali ilmu dan masukan mengenai Islamic Finance, ada beberapa hal yang sempat
saya catat saa kuliah umum kemarin.
·
Kenapa kita perlu membahas “Being Global Leader in
Islamic Finance” ? Karena agar kita, khususnya bagi Indonesia bisa melihat
perkembagan Islamic Finance di Negara lain.
·
Bank Konvensional dan Bank Syariah, keduanya
mempunya tugas yang sama yaitu sebagai perantara untuk masyrakat dalam mengelola
danannya, baik untuk mempercayakan dana kepada bank, ataupun meminjam dana dari
Bank. Yang membedakan keduanya adalah
landasan falsafahnya, dimana pada Bank Syariah mengharamkan adanya raba,
menggunakan akad dan menggunakan sistem bagi hasil. Sedangkan bank konvensional menggunakan bunga
untuk mencari keuntungan.
·
Kenapa kita perlu Global Leader Islamic ?
-
Mempromosikan ekonomi bebas riba (Promote Riba
Free Economy).
-
Meningkatkan keadilan sosial ekonomi (Improve
Social Economic Justice).
-
Dukungan pengentasan kemiskinan (Support Povery
Alleviation).
-
Mendorong inklusi keuangan (Enchance Financial
Inclusion).
-
Pembangunan ekonomi dasar (Base Economic
Development).
·
Alasan dilarangnya riba :
-
Membawa ketidak adilan.
-
Merusak perekonomian.
-
Menyebabkan kemalasan.
·
Tujuan didirikannya Islamic Finance System :
-
Membuat produk-produk keuangan syariah yang sama
dengan produk-produk konvensional namun berlandaskan prinsip syariah.
-
Untuk mewujudkan keadilan sosial masyarakat.
·
Social Economic Justice yang terlupakan :
-
Produk dan jasa keuangan sayariah harus memiliki
nilai tambah dan perbedaan dibandingkan produk konvensional.
-
Pentingnya pengenalan bissiness model yang baru
oleh lembaga keuangan syariah.
·
How to be a Global Leader Islamic ?
-
Meluruskan niat
-
Memperluas wawasan
-
Memperbanyak ilmu
-
Harus tau apa yang ingin dicapai dalam waktu 5 –
10 tahun kedepan.
·
Ekonomi syariah di Indonesia bisa dibilang lambat,
dapat dilihat dari market share yang hanya kurang lebih 5%. Kelemahannya karena Indonesia membangun
syariah dari bawah ke atas. Dana pemerintah
seharusnya ditempatkan di bank syariah. Untuk
sistem dikomputer/bank/ATM belum bisa khusus untuk syariah. Agar lebih bisa mempercepat perkembangan bank
Syariah di Indonesia, bisa dilakukan dengan transformasi BTN menjadi Syariah.
·
Kendala Market Share di Indonesia dikarenakan masyarakat
yang belum minat/mau menempatkan danannya pada Bank Syariah.
·
Kenapa untuk Bank di Syariah di Indonesia masih
dalam bentuk retail ? karena untuk di daerah Timur Tengah sudah menjadi
tuntutan bagi Banknya berbentuk Investment Banking. Urutannya ialah Retail –--- Coorporate ----
Investment. Bank di Indonesia sulit
untuk naik tingkat ke Coorporate karen dana/sizenya yang masih kecil, dan
terhambat masalah ekonomi of scale.
Demikian hasil review dari kuliah
umum yang saya ikuti dan dapat saya bagikan, kurang lebihnya harap dimaklumi
dan mohon maaf, wassalammualaikum, wr.wrb.