Sabtu, 14 Desember 2013

BAB 10 DINAMIKA KELOMPOK DAN KELOMPOK RUJUKAN


KELOMPOK RUJUKAN

Kelompok rujukan adalah setiap orang/kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku.  Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai metode yang kadang-kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan yang diinginkan pada perilaku konsumen.

Kelompok rujukan (Reference Group) atau kelompok acuan adalah kumpulan individu yang secara nyata bergabung dengan tujuan mempengaruhi perilaku seseorang secara langsung atau tidak langsung. Dengan kata lain kelompok rujukan dapat dikatakan sebagai sumber pengambilan keputusan seseorang sebagai perbandingan dalam membentuk nilai dan sikap seseorang.

KELUARGA DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN

Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis prilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karna dua alasan:

Pertama,banyak produk dibeli konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali melibatkan dengan anak,kakek-nenek, atau anggota keluarga lainya. Mobil biasanya dibeli keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja terlibat dalam pelbagai tahap keputusan.

Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, kepuusan pembelia individu bersangkutan mungkin snagat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai oleh orang tua, begitu juga sebaliknya.

Pemasar sangat tertarik dengan pengambilan keputusan dengan pengambilan keputusan suatu keluarga, bahwa bagaimana suatu keluarga itu yang anggota-anggotanya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain ketika menentukan suatu pembelian tehadap suatu produk. Sehingga suatu penelitian itu menunjukan bahwa orang yang berbeda dalam suatu keluarga dapat memaikan peran social yang berbeda dan menampakan prilaku yang berbeda pada saat mengambil suatu keputusan dan mengkonsumsi suatu produk. Sehingga suatu pemasaran haru dapat mengetahui anggota keluarga mana yang setidaknya berpengaruh terhadap suatu keputusan. Peran-peran dalam pengambilan keputusan antara lain yaitu:

1.     Pemberi pengaruh (influencers) :orang yang memberiakan informasi bagi anggota lainya tetang suatu produk.
2.     Pengambil keputusan (deciders) :orang yang memiliki kekuasaan untuk menentukan apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak.
3.     Pembeli (buyers) : orang yang akan membeli produk tersebut.
4.     Pengguan (users) : orang yang mengkonsumsi atau menggukan produk tersebut.

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN

Keluarga adalah sama dengan perusahaan.  Keluarga merupakaan organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yang lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga.  Untuk keluarga manapun, keempat variabel struktural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang paling menarik bagi pemasar adalah :

-       Usia kepala rumah tangga atau keluarga
-       Status perkawinan
-       Kehadiran anak
-       Status pekerjaan

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA DAN PERILAKU PEMBELIAN

Keluarga adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.

Keluarga memiliki struktur sendiri, seperti juga yang terjadi pada masyarakat, dimana setiap anggota memainkan perannya masing-masing. Bagi pemasar adalah penting untuk membedakan peran setiap anggota keluarga dalam tujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran.

Keluarga berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini disebut siklus kehidupan keluarga .Walaupun sudah digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut mendapat pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells dan Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.

Konsep siklus hidup keluarga atau rumah tangga telah terbukti sangat bermanfaat bagi pemasar, khususnya untuk aktivitas dari keluarga-keluarga seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya konsep siklus hidup, pemasar mampu mengapresiasi kebutuhan keluarga, pembelian produk, dan sumber daya keuangan bervariasi sepanjang waktu.

Siklus hidup keluarga modern didasarkan pada usia (dari individu wanita dalam rumah tangga, jika tepat), yang ditelusuri dalam kelompok-kelompok usia muda (young), usia menengah (middle aged), dan kelompok usia lebih tua (elderly). Usia yang beragam ini dipengaruhi oleh dua bentuk peristiwa penting, yaitu (1) pernikahan dan pemisahan (baik karena perceraian atau kematian), dan (2) hadirnya anak pertama dan anak paling akhir.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA TRADISIONAL

Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan. Namun penelitian memperlihatkan bahwa siklus hidup sebuah keluarga yang paling menguntungkan adalah model keluarga tradisional, dan model yang lain dianggap sebagai deviasi dari norma ini (Carter & McGoldrick, 1999). Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional adalah sebagai berikut:

Tahapan
Tugas
Pengalaman dari keluarga asal
Membangun hubungan dengan orang tua, saudara dan
teman-teman
Menyelesaikan sekolah
Meninggalkan rumah
Membedakan diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan sesama
dewasa dengan orang tua
Membantung hubungan pertemanan yang intim
Memulai karir/pekerjaan
Tahap pra pernikahan
Memilih pasangan
Mengembangkan hubungan
Memutuskan untuk menikah
Tahap pasangan tanpa anak
Mengembangkan cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas dan
bukannya proyeksi bersama
Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dan teman-teman, dan melibatkan pasangan
Keluarga dengan anak kecil
Mengatur kembali sistem pernikahan dengan memberi tempat
pada keberadaan anak
Memulai peran sebagai orang tua
Mengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dengan melibatkan peran saudara dan kakek/nenek
Keluarga dengan anak remaja
Mengatur kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan tempat pada kebebasan yang lebih besar
Mengatur kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada masalah tengah baya dan karir
Melepas anak
Membereskan masalah paruh baya
Mengatur ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasa
Mengatur kembali hubungan dengan pasangan
Mengatur kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.
Berurusan dengan kelemahan dan kematian, terutama pada keluarga asal
Kehidupan usia lanjut
Mengatasi penuaan fisik
Menangani peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga besar
Menangani kehilangan karena kematian pasangan dan teman-teman
Mempersiapkan kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi

STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH TANGGA YANG BERUBAH
 

Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara oleh Biro Sensus?
1.     Menikah atau Single.
2.    Ukuran Rumah Tangga.
3.    Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut.
4.    Boom orang single.
5.    Perceraian dan perilaku konsumen.
6.    Orang-orang single yang hidup bersama.
7.    Pemasaran untuk orang single.
8.    Perkawinan kembali

PERANAN WANITA DAN PRIA YANG BERUBAH (CHANGING MASCULINE ROLE)

Wanita ataupun pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat wanita/pria berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;

1)    Budaya psikologis
Budaya ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.

2)   Budaya social
Budaya yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam penilaian dan penggunaan suatu produk.

METODOLOGI PENELITIAN UNTUK STUDI TENTANG KEPUTUSAN KELUARGA

Bila anda menyiapkan analisis pengaruh keluarga pada keputusan keluarga dalam hal pembelian atau konsumsi, sebagian besar teknik penelitian akan sama dengan studi penelitian pemasaran yang lain.

Ø Kerangka Proses-Keputusan.
Ø Kategori Sturktur-Peran. 
Ø Pewawancara. 
Ø Seleksi Responden . 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar