KELOMPOK RUJUKAN
Kelompok rujukan adalah setiap orang/kelompok yang dianggap
sebagai dasar perbandingan (atas rujukan) bagi seseorang dalam membentuk
nilai-nilai dan sikap umum/khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Konsep ini juga memberikan pandangan mengenai
metode yang kadang-kadang digunakan para pemasar untuk mempengaruhi perubahan
yang diinginkan pada perilaku konsumen.
Kelompok rujukan (Reference Group) atau kelompok acuan adalah
kumpulan individu yang secara nyata bergabung dengan tujuan mempengaruhi
perilaku seseorang secara langsung atau tidak langsung. Dengan kata lain
kelompok rujukan dapat dikatakan sebagai sumber pengambilan keputusan seseorang
sebagai perbandingan dalam membentuk nilai dan sikap seseorang.
KELUARGA DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN
Studi tentang
keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting,
tetapi kerap diabaikan dalam analisis prilaku konsumen. Pentingnya keluarga
timbul karna dua alasan:
Pertama,banyak produk dibeli konsumen ganda yang bertindak
sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua
pasangan, barangkali melibatkan dengan anak,kakek-nenek, atau anggota keluarga
lainya. Mobil biasanya dibeli keluarga, dengan kedua pasangan dan kerap anak
remaja terlibat dalam pelbagai tahap keputusan.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu,
kepuusan pembelia individu bersangkutan mungkin snagat dipengaruhi oleh anggota
lain dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai oleh
orang tua, begitu juga sebaliknya.
Pemasar sangat tertarik dengan pengambilan keputusan dengan pengambilan
keputusan suatu keluarga, bahwa bagaimana suatu keluarga itu yang
anggota-anggotanya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain
ketika menentukan suatu pembelian tehadap suatu produk. Sehingga suatu
penelitian itu menunjukan bahwa orang yang berbeda dalam suatu keluarga dapat
memaikan peran social yang berbeda dan menampakan prilaku yang berbeda pada
saat mengambil suatu keputusan dan mengkonsumsi suatu produk. Sehingga suatu
pemasaran haru dapat mengetahui anggota keluarga mana yang setidaknya
berpengaruh terhadap suatu keputusan. Peran-peran dalam pengambilan keputusan
antara lain yaitu:
1. Pemberi
pengaruh (influencers) :orang yang memberiakan informasi bagi
anggota lainya tetang suatu produk.
2. Pengambil
keputusan (deciders) :orang yang memiliki kekuasaan untuk
menentukan apakah produk tersebut akan dibeli atau tidak.
3. Pembeli (buyers) :
orang yang akan membeli produk tersebut.
4. Pengguan (users) :
orang yang mengkonsumsi atau menggukan produk tersebut.
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
PEMBELIAN
Keluarga adalah sama dengan
perusahaan. Keluarga merupakaan
organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yang lebih efektif
dibandingkan individu yang hidup sendiri. Keluarga memiliki pendapatan
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan rumah tangga karena jumlah yang lebih
banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga manapun, keempat variabel
struktural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang paling
menarik bagi pemasar adalah :
- Usia
kepala rumah tangga atau keluarga
- Status
perkawinan
- Kehadiran
anak
- Status
pekerjaan
SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA
DAN PERILAKU PEMBELIAN
Keluarga
adalah “pusat pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang
membentuk keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri
dan untuk dipakai oleh anggota keluarga yang lain.
Keluarga memiliki struktur sendiri, seperti juga yang terjadi pada masyarakat, dimana setiap anggota memainkan perannya masing-masing. Bagi pemasar adalah penting untuk membedakan peran setiap anggota keluarga dalam tujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran.
Keluarga berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini disebut siklus kehidupan keluarga .Walaupun sudah digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut mendapat pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells dan Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.
Konsep siklus hidup keluarga atau rumah tangga telah terbukti sangat bermanfaat bagi pemasar, khususnya untuk aktivitas dari keluarga-keluarga seiring dengan berjalannya waktu. Dengan adanya konsep siklus hidup, pemasar mampu mengapresiasi kebutuhan keluarga, pembelian produk, dan sumber daya keuangan bervariasi sepanjang waktu.
Siklus hidup keluarga modern didasarkan pada usia (dari individu wanita dalam rumah tangga, jika tepat), yang ditelusuri dalam kelompok-kelompok usia muda (young), usia menengah (middle aged), dan kelompok usia lebih tua (elderly). Usia yang beragam ini dipengaruhi oleh dua bentuk peristiwa penting, yaitu (1) pernikahan dan pemisahan (baik karena perceraian atau kematian), dan (2) hadirnya anak pertama dan anak paling akhir.
SIKLUS KEHIDUPAN
KELUARGA TRADISIONAL
Saat
ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya
orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat
struktur tradisional mengalami perkembangan. Namun penelitian memperlihatkan bahwa
siklus hidup sebuah keluarga yang paling menguntungkan adalah model keluarga
tradisional, dan model yang lain dianggap sebagai deviasi dari norma ini
(Carter & McGoldrick, 1999). Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga
tradisional adalah sebagai berikut:
Tahapan
|
Tugas
|
Pengalaman
dari keluarga asal
|
Membangun
hubungan dengan orang tua, saudara dan
teman-teman
Menyelesaikan
sekolah
|
Meninggalkan
rumah
|
Membedakan
diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan sesama
dewasa dengan orang tua
Membantung
hubungan pertemanan yang intim
Memulai
karir/pekerjaan
|
Tahap
pra pernikahan
|
Memilih
pasangan
Mengembangkan
hubungan
Memutuskan
untuk menikah
|
Tahap
pasangan tanpa anak
|
Mengembangkan
cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas dan
bukannya proyeksi bersama
Mengatur
kembali hubungan dengan keluarga asal dan teman-teman, dan melibatkan
pasangan
|
Keluarga
dengan anak kecil
|
Mengatur
kembali sistem pernikahan dengan memberi tempat
pada keberadaan anak
Memulai
peran sebagai orang tua
Mengatur
kembali hubungan dengan keluarga asal dengan melibatkan peran saudara dan
kakek/nenek
|
Keluarga
dengan anak remaja
|
Mengatur
kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan tempat pada kebebasan yang
lebih besar
Mengatur
kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada masalah tengah baya dan karir
|
Melepas
anak
|
Membereskan
masalah paruh baya
Mengatur
ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasa
Mengatur
kembali hubungan dengan pasangan
Mengatur
kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.
Berurusan
dengan kelemahan dan kematian, terutama pada keluarga asal
|
Kehidupan
usia lanjut
|
Mengatasi
penuaan fisik
Menangani
peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga besar
Menangani
kehilangan karena kematian pasangan dan teman-teman
Mempersiapkan
kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi
|
STRUKTUR KELUARGA DAN RUMAH
TANGGA YANG BERUBAH
Apa yang dimaksud dengan sturktur keluarga
kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana struktur itu
mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari struktur keluarga
merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran? Ini adalah beberapa
dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha menjawabnya. Banyak
jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan laporan sementara
oleh Biro Sensus?
1. Menikah atau Single.
2. Ukuran Rumah Tangga.
3. Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut.
4. Boom orang single.
5. Perceraian dan perilaku konsumen.
6. Orang-orang single yang hidup bersama.
7. Pemasaran untuk orang single.
8. Perkawinan kembali
PERANAN WANITA
DAN PRIA YANG BERUBAH (CHANGING MASCULINE
ROLE)
Wanita
ataupun pria sebagai konsumen apabila berubah dalam penilaian terhadap suatu
produk didasarkan dari budaya. Menurut saya ada beberapa budaya yang membuat
wanita/pria berubah dalam penilaian atau sikap konsumen terhadap suatu produk ;
1) Budaya
psikologis
Budaya
ini muncul dari dalam diri individu sebagai konsumen.
2) Budaya
social
Budaya
yang didasarkan dari gaya hidup orang lain dapat membuat konsumen berubah dalam
penilaian dan penggunaan suatu produk.
METODOLOGI PENELITIAN UNTUK
STUDI TENTANG KEPUTUSAN KELUARGA
Bila anda
menyiapkan analisis pengaruh keluarga pada keputusan keluarga dalam hal
pembelian atau konsumsi, sebagian besar teknik penelitian akan sama dengan studi
penelitian pemasaran yang lain.
Ø Kerangka Proses-Keputusan.
Ø Kategori Sturktur-Peran.
Ø Pewawancara.
Ø Seleksi Responden .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar