PENALARAN
Penalaran dapat dijabarkan sebagai proses pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yanng relevan. Melalui proses penalaran, kita dapat sampai
pada kesimpulan berupa asumsi, hipotesis atau teori. Dengan kata lain, penalaran adalah proses
penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
CIRI-CIRI PENALARAN SECARA UMUM :
ð Dilakukan
dengan sadar
ð Didasarkan
atas sesuatu yang sudah diketahui
ð Sistematis
ð Terarah,
bertujuan
ð Menghasilkan
kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
ð Sadar tujuan
ð Premis berupa
pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
ð Pola pemikiran
tertentu
ð Sifat empiris
rasional
PENULISAN ILMIAH
Penulisan Ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seoang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuwan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuwan.
CIRI-CIRI PENULISAN ILMIAH
- Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahsa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,
dan kalimat-kalimat yagng efektif dengan struktur yang baku.
- Sikap penulis dalam
karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
- Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
- Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
PENALARAN ILMIAH DAN KAITANNYA DENGAN PENULISAN ILMIAH
Suatu karangan sesederhama apapun akan mencerminkan kualitas
penalaran seseorang. Penalaran itu akan
tampak dalam pola pikir penyusunan karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah
mencakup 5 aspek, yaitu :
- Aspek Keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antar bagian yang satu
dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya,
bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan
bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan kesimpulan.
- Aspek Urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang sesuatu yang harus
didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang
bersifar pengembangan). Suatu karangan
ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian pendahuluan, dipaparkan
dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan
teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk
membahas. Baru setelah itu persoalan
dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir
pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup
karangan ilmiah.
- Aspek Argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta,
analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal
yang telah dibuktikan. Hampir sebagian
besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu
dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/ temuan-temuan dalam analisis harus
memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
- Aspek Teknik
Penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai. Apakah digunakan
secara konsisten. Karangan ilmiah harus
disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan
universal. Untuk itu pemahaman terhadap
teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
jika orang yang akan menyusun karangan ilmiah.
- Aspek Bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan
tersebut. Karangan ilmiah disusun dengan
bahasa yang baik, benar, dan ilmiah. Penggunaan
bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya satra
lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Dari penjabaran diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat antara penalaran ilmiah dengan
penulisan ilmiah, karna keduanya menuntut pemikiran logis secara sistematis
berdasarkan fakta untuk membuktikan suatu masalah sehingga menghasilkan
pengetahuan.
Referensi :
Jumanta. Penalaran dalam Proses Penulisan Ilmiah dalam
: file:///C:/Users/Planet%20Setup/Downloads/Pertemuan%207c%20(Proses%20Penalaran%20Ilmiah).pdf
Prayitno, Hadi.2010.Penalaran Bahasa Indonesia. Dalam : http://bastindo.blogspot.com/2010/07/penalaran-bahasa-indonesia.html?m=0
Messi, Aryonel.2011.Penulisan Ilmiah.Dalam : http://aryonelmessi.wordpress.com/2011/02/24/penulisan-ilmiah-2/\
Girlycious09.2014.Karya Ilmiah dan Karya Non-Ilmiah.Dalam
: https://girlycious09.wordpress.com/tag/ciri-ciri-karya-ilmiah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar