- Motivasi
Motivasi
adalah dorongan dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak, yang
timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi muncul karena
adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen
merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan
dan yang sesungguhnya dirasakan.
Seseorang
memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat
biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus,
tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul
dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau
rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga
mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan cukup mampu
mendorong seseorang bertindak dan mengambil keputusan.
- Dinamika Proses Motivasi
Proses
motivasi :
- Tujuan. Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
- Mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
- Komunikasi efektif. Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
- Integrasi tujuan. Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
- Fasilitas Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
- Tujuan Motivasi Konsumen
-
Meningkatkan kepuasan
- Mempertahankan loyalitas
- Efisiensi dan efektifitas
- Menciptakan hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen
- Mempertahankan loyalitas
- Efisiensi dan efektifitas
- Menciptakan hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen
- Asas Motivasi
-
Asas mengikutsertakan
-
Asas komunikasi
-
Asas pengakuan
-
Asas wewenang yang didelegasikan
-
Asas timbal
balik
- Kebutuhan dan Tujuan Dalam Konteks Perilaku Konsumen
Motivasi
konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan
kepuasan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun
kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku
konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya
kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan
menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu.
Kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika
kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha
motivasi para konsumen.
- Klasifikasi Motif
Klasifikasi terhadap berbagai macam kebutuhan dirasakan penting
untuk memahami konsumen. Konsumen sebagai fokus utama perlu diketahui dan
dipahami kebutuhan dan keinginannya agar perusahaan dapat memuaskan. Loudon dan
Bitta (1995) mengklasifikasikan motif mulai dari yang polanya sederhana hingga
yang komprehensif. Pada pola yang sederhana motif dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis klasifikasi, yaitu:
- Motif fisiologis dan psikogenik
- Motif disadari dan tidak disadari
- Motif positif dan motif negative
- Hierarki Kebutuhan Moslow
Diungkapkan
oleh Abraham Maslow, yaitu :
- Psikologis : antara lain rasa lapar, haus, perlindungan, seks, dan kebutuhan jasmani lain.
- Keamanan : antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
- Sosial : mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik-baik, dan persahabatan.
- Penghargaan : mencakup faktor penghormatan diri seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor penghormatan dari luar seperti misalnya status, pengakuan dan perhatian.
- Aktualisasi diri : dorongan untuk menjadi seseorang atau sesuatu sesuai ambisinya; yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebtuhan diri.
Begitu
masing-masing kebutuhan ini terpenuhi secara substansial, maka kebutuhan
berikutnya akan menjadi dominan.
Kebutuhan tingkat rendah adalah kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal; kebutuhan fisik dan keamanan.
Kebutuhan tingkat tinggi adalah kebtuhan yang dipenuhi secara internal, kebutuhan sosial, akan penghargaan dan aktualisasi diri.
Kebutuhan tingkat rendah adalah kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal; kebutuhan fisik dan keamanan.
Kebutuhan tingkat tinggi adalah kebtuhan yang dipenuhi secara internal, kebutuhan sosial, akan penghargaan dan aktualisasi diri.
- Teori – Teori Kebutuhan
1. Teori Kebutuhan Mc Clelland
Teori Tiga kebutuhan lebih popular dikenal sebagai “Trio of Needs”
dikemukakan oleh Mc Clelland. Menurut Mc Clelland manusia memiliki tiga macam
kebutuhan, yaitu:
-
Kebutuhan untuk berkuasa
-
Kebutuhan berafiliasi
-
Kebutuhan berprestasi
2. Teori
Dua Faktor Hezberg
Frederick
Herzberg (Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua
faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi
dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan
kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan
bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan
tingkat tingginya.
- Keterlibatan
Keterlibatan adalah tingkat kepentingan
pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam
situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan
sengaja untuk meminimumkan resiko dan mamaksimumkan manfaat yang diperoleh dari
pembelian dan pemakaian. Keterlibatan
mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya arau relevansi personal suatu
objek, kejadian, atau aktivitas.
- Focus Keterlibatan
Beberapa konsumen berniat dengan kegiatan yang berkaitan
dengan pemasaran seperti mengumpulkan kupon diskon, belanja pakaian, mencari
harga terendah, atau tawar menawar dengan penjual. Adalah penting bahwa pemasar
dengan jelas mengidentifikasikan focus keterlibatan konsumen. Pemasar perlu
mengetahui dengan cepat apa yang disebut sebagai relevan secara pribadi oleh
konsumen : produk / merek, objek, perilaku, kejadian, situasi, lingkungan, atau
beberapa bahkan semua hal diatas. Karena sebagian besar pemasar tertarik dengan
keterlibatan konsumen dengan produk dan merek.
- Factor – Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan
a. Relevansi-Pribadi
Instrinsik, mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam
ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui
pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan
suatu produk, konsumen belajar bahwa ciri produk tertentu memiliki konsekuensi
yng dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.
b. Relevansi-Pribadi Situasional,
ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan sosial yang ada disekitar kita yang
dengan cepat mengaktifkan konsekuensi dan nilai ppenting, sehingga membuat
produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
- Beberapa Faktor Anteseden dari Keterlibatan
Anteseden
adalah peristiwa lingkungan yang membentuk tahap atau pemicu perilaku (Holland
& Skiner, 1961 ; Bandura,1977 ; Miller, 1980). Adanya anteseden dapat
memicu untuk terjadinya perilaku seseorang, artinya dengan adanya sebuah
peristiwa bisa menjadikan seseorang untuk berperilaku. Faktor anteseden tergantung dari permasalahan
yang diteliti, contohnya seperti faktor individu, faktor stimulan dan faktos
situasi.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar